Ini kalau nambahnya 1,3 juta ton akan ada kelebihan 1 juta ton lebih, karena tidak terserap industri. Lalu kemana larinya? Kalau jadi garam konsumsi, yang akan terancam adalah petani garam, karena pasarnya dicukupi oleh garam impor. Pada akhirnya kami yang mati.
Memang kalau garam konsumsi kebutuhannya berapa?
Kalau untuk konsumsi itu jelas, 750 ribu ton. Tapi kan sudah dipenuhi produksi lokal. Kalau digelontor garam impor sampai 1 juta ton, ya jelas harga jatuh. Siapa lagi yang akan membeli? Kalau beras produksinya berlebih, ada Bulog yang menyerap beras di pasar. Tapi kan kalau di garam, enggak ada Bulog.
Jadi dengan ada masalah impor garam ini, harapannya apa?
Saya sudah tidak berharap lagi, jadi serahkan saja ke yang Maha Kuasa. Karena mereka itu, UU saja berani mereka tabrak, apalagi rakyat. (Kmpr/ram)