Pemerintah menghimbau daerah-daerah yang terkena bencana untuk segera mencairkan beras cadangan Bulog sebesar 100 ton per kabupaten, untuk menutupi kekurangan pangan akibat keterlambatan bantuan.
Hal tersebut disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Kesra Aburizal Bakrie usai membuka Rakernas LDII, di Balai Kartini, Jakarta, Selasa (6/3).
"Sebetulnya Depsos telah menyiapkan 100 ton beras untuk setiap kabupaten, yang saat bencana bisa segera dicairkan, silahkan ambil, dengan tanda tangan Bupati saja, Bulog dapat mengeluarkan itu, " ujarnya.
Menurutnya, pemerintah akan memberikan bantuan bagi daerah bencana seperti bancana tanah longsor yang terjadi di Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur sesuai kebutuhan dan permintaan dari Pemerintah Daerah tersebut.
Lebih lanjut Ical mengaku, dalam penanganan bencana yang kerap kali terjadi di Indonesia, kesulitan yang dihadapi dalam pendistribusian bantuan disebabkan karena kurangnya sarana akomodasi dan peralatan, sedangkan untuk penanganan korban tanah longsor sulit dilakukan karena tidak dapat melalui jalur darat, padahal distribusi hanya bisa melalui jalur darat dan laut.
"Kita tidak mempunyai helikopter yang cukup disetiap kabupaten, padahal untuk mengangkut barang itu sangat diperlukan dan harga sewa terlalu mahal. Selain itu kita juga harus menambah truk dan ambulan, " jelasnya.
Ia menambahkan, pemerintah pusat belum akan mengambil alih penanganan bencana di Kabupaten Manggarai sebab pemerintah kabupaten dan provinsi NTT sudah dapat menangani masalah itu, meski demikian korban longsor dan banjir di NTT tetap memerlukan bantuan, seperti bantuan makanan siap saji, obat-obatan, selimut, sepatu bot dan bensin.(novel)