Pemerintah harus segera mengklarifikasi rencana otoritas penerbangan sipil Kerajaan Arab Saudi melakukan audit keselamatan penerbangan Indonesia.
Demikian pernyataan yang disampaikan oleh Anggota Komisi V DPR Abdullah Azwar Anas, di Gedung DPR, Jakarta, Selasa(17/7).
Menurutnya, pemerintah harus mengambil langkah taktis diplomatis supaya otoritas penerbangan sipil Arab Saudi mengetahui langkah-langkah yang sudah dilakukan oleh penerbangan Indonesia, untuk meningkatkan keselamatan penumpangnya.
"Ini bukan hanya soal penerbangan nasional, tapi lebih dari itu. Saya khawatir masalah safety ini kemudian dijadikan alat penentu untuk negosiasi termasuk hubungannya dengan bisnis, saya ingin pemerintah dapat mengambil langkah taktis diplomtis, " tukasnya.
Anas mengaku prihatin dengan sikap Arab Saudi ini, padahal Indonesia sebagai negara berpenduduk muslim terbesar, setiap tahunnya melakukan ibadah haji, bahkan setiap bulan rutin menggelar perjalanan umrah ke Arab Saudi.
"Kalau ini tidak diselesaikan, cukup mengganggu, kalau memang tidak bisa diselesaikan, saya kira yang rugi bukan hanya Indonesia, tapi Arab Saudi juga rugi, "jelasnya.
Lebih lanjut Ia akan menanyakan sejauhmana langkah yang sudah dilakukan oleh Departemen Perhubungan menyikapi rencana Arab Saudi yang akan mengaudit penerbangan Indonesia.
Seperti diketahui, Arab Saudi merupakan negara yang selalu mengikuti jejak Uni Eropa dalam kebijakan penerbangan.
Sebelumnya, Kepala Pusat Komunikasi Publik Departemen Perhubungan Bambang S. Ervan mengaku sudah menerima surat dari General Authority of Civil Aviation (GACA) Kerajaan Arab Saudi.
Menurutnya, Dirjen Perhubungan Udara juga sudah mengirimkan surat balasan yang intinya mengajak dialog dan mengundang tim audit GACA. (novel)