Jakarta, 16/6/2008 – Tragedi Geng Nero di Pati Jawa Tengah dinilai Anggota Komisi Perempuan dan Anak DPR DH Al-Yusni sebagai akibat dari kekerasan yang kerap ditampilkan media, terutama media televisi. Oleh karena itu, Al-Yusni minta agar pemerintah menindaklanjuti rekomendasi KPI terkait 10 acara TV yang harus diwaspadai.
“Seharusnya pemerintah jeli atas rilis yang pada Mei lalu dikeluarkan KPI. Usai rilis itu, saya tak sedikit pun pemerintah bertindak. Saya melihat selama ini banyak komisi pemerintah yang tugasnya hanya merekomendasi. Akibatnya ya hanya sekedar formalitas, ” kritik politisi dari FPKS itu.
Lebih jauh Al-Yusni tidak sepenuhnya menyalahkan para pelaku Geng Nero itu. “Mereka hanya korban dari kekerasan di televisi. Dalam kasus ini pemerintah lah yang paling bertanggung jawab kenapa kekerasan, pelecehan dan penghinaan bergentayangan di sinetron-sinetron remaja. Sekali lagi saya katakan pemerintah kurang tanggap dan masih memandang sebelah mata KPI, ” tandas dia.
Ditambahkan dia bahwa selain KPI sebenarnya pemerintah juga punya Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI). ”Meski kedua komisi itu sudah mulai berkoordinasi, namun kinerjanya belum dirasakan oleh masyarakat. Baru sekedar acara-acara seremonial, ” kata dia.