Wakil Ketua DPR Zaenal Ma’arif menyatakan, pemerintah RI perlu mewaspadai perkembangan terakhir perekonomian Amerika Serikat (AS). Alasannya, banyak indikator yang menunjukkan perekomian Negara itu mengalami resesi yang luar biasa.
Menurutnya, peringatan itu perlu dan penting mengingat AS merupakan negara tujuan ekspor kedua terbesar bagi Indonesia setelah Jepang. "AS adalah negara tujuan ekspor non-migas kita nomor dua terbesar. Kita jual ikan, produk kayu, kelapa sawit, hasil laut dan sebagainya ke sana," ujar Zaenal kepada pers di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (21/12).
Selain itu, terang dia, pasar modal Indonesia juga mengikuti ritme dan model AS. Oleh karena itu, keterpurukan ekonomi AS perlu diperhatikan dengan serius."Bursa saham kita juga mengekor Amerika, cadangan devisi kita juga dalam dollar AS. Dollar AS sekarang ini melemah terus terhadap mata uang Euro dan Yen Jepang, dan neraca perdagangannya terus devisit," tambah politisi PBR ini.
Parahnya lagi, katanya, utang rumah tangga warga AS terus membengkak akibat prilaku hidup yang konsumtif. "Negara ini boros sekali, terutama dalam penggunaan BBM, yang sebagia besar BBM-nya diimpor," sambung Zaenal.
Menghadapi situasi demikian, ia mendesak pemerintah RI untuk hati-hati dan segera melakukan tindakan antisipasi. "Sehinga apa yang terjadi di AS tidak turut menghancurkan kita. Misalnya, sekarang kita perlu memikirkan cadangan devisa dan penjualan ekspor yang bisa dibagi ke mata uang Euro danYen. Malaysia sudah melakukannya," imbuhnya. (dina)