Situasi di perbatasan Turki dan Irak-khususnya di wilayah otonomi yang didiami warga Kurdi Irak yang sedang dilanda konflik itu membuat khawatir pemerintah Indonesia. Hal itu disebabkan, ada lima warga negara Indonesia (WNI) yang terjebak di lokasi yang sedang memanas itu.
"Pemerintah Indonesia mengaku prihatin atas terjebaknya lima WNI di tengah ketegangan konflik, " ujar Juru Bicara Departemen Luar Negeri Kristiarto Soerjo Legowo dalam media briefing, di Departemen Luar Negeri, Jakarta, Jumat (26/10).
Menurutnya, Kelima orang WNI yang terjebak di antara perang yang sedang berkecambuk dalam satu bulan itu, sebagian besar berprofesi sebagai tenaga kerja Indonesia (TKI).
Lebih lanjut Kristiarto mengatakan, pihaknya sedang berupaya agar bisa mendapatkan akses untuk dapat menghubungi para WNI, melalui perwakilan RI di Amman, Yordania, serta Kedutaan Besar AS di Baggdad.
"Kita sedang berupaya mendapatkan akses untuk menghubungi dan menanyakan kondisi serta situasi yang terjadi, dengan harapan kita bisa memberikan bantuan apa saja yang mereka butuhkan, " tegasnya
Perbatasan Turki-Irak hingga kini masih bersitegang, yang menyebabkan stabilitas keamanan di sana semakin menurun.
"Kita sedang berupaya untuk menghubungi dan menanyakan kondisi serta situasi yang terjadi. Sehingga, bisa ditentukan bantuan apa saja ang bisa diberikan kepada mereka, " tegasnya.
Lima WNI yang terjebak di wilayah konflik itu antara lain: Elly Anita binti Susilo Husein, Darniati binti Jaba Saleh, Siti Julaiha binti Sugiman, Kasinah binti Dulkasan, dan Taseng binti Tamih.
Menanggapi konflik yang terjadi di perbatasan Turki-Irak itu, Pemerintah Indonesia menyatakan, keprihatinannya, dan berharap agar ketegangan yang terjadi si perbatasan Irak dan Turki dapat diatasi secepatnya, sehingga tidak menimbulkan gangguan lebih jauh lagi terhadap stabilitas keamanan dan perdamaian dikawasan.
"Tentunya kita mengikuti dari dekat perkembangan yang terjadi dikawasan tersebut, harapan kita ketegangan yang terjadi di perbatasan antara Irak dan Turki dapat tertangani dengan baik, "imbuh Kristiarto.(novel)