Eramuslim – Dirjen Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Arie Setiadi Moerwanto mengakui kejadian longsornya underpass di jalan Perimeter Selatan, Tangerang bagian dari kegagalan konstruksi.
“Yang di bandara ini (longsor underpass) menurut kami masuk dalam kegagalan konstruksi,” ungkap Arie di Kementerian PUPR, Jakarta, Kamis (8/2).
Meski demikian, Arie belum bisa mengungkapkan secara pasti penyebab peristiwa tersebut. Namun, pihaknya telah membentuk tim ahli yang akan menilai faktor-faktor penyebab kecelakaan tersebut.
“(Infrastruktur) Yang sudah beroperasi berdasarkan UU No 2 tentang Jasa Konstruksi, dikenal ada kegagalan konstruksi di mana untuk mengevaluasi ada tim ahli yang dibentuk,” jelas Arie.
Seperti diketahui, underpass di jalan perimeter Selatan, menuju Bandara Soekarno-Hatta longsor pada Senin (5/2) lalu. Peristiwa ini mengakibatkan korban jiwa dan terluka, serta terputusnya jalan bagi kendaraan yang melintas. Selain itu, aktivitas perjalanan kereta cepat Bandara juga dihentikan sementara akibat insiden ini.
Akibat kegagalan kontruksi ini, Dianti Dyah Ayu Cahyani Putri (24 tahun)tewas dan seorang temannya kritis setelah terjebak dibawah longsorang hampir 12 jam lamanya.
PT Railink, operator kereta cepat Bandara Soekarno-Hatta pun ditaksir mengalami kerugian hingga miliaran rupiah selama 4 hari terakhir berhenti beroperasi. Diah Suryandari, Humas PT Railink, belum dapat memastikan kapan kereta cepat akan kembali melayani penumpang.
“Kami masih melihat kondisi di lapangan untuk mengoperasikan kereta Bandara,” ucapnya saat dikonfirmasi. (Mdk/ram)