Pemerintah akan memulai aksi tegasnya terhadap keberadaan situs porno di Indonesia, pasal pada bulan April dan Mei mendatang proses pemblokiran terhadap situs maksiat itu akan mulai dilakukan.
"Pengguna internet di Indonesia memang masih kecil dengan kisaran 25 juta orang, tapi Mei mendatang akan meroket, karena kami akan memberi fasilitas khusus untuk SMA/MA se-Indonesia, " kata Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Muhammad Nuh usai meresmikan laboratorium IT di Masjid Nasional Al-Akbar Surabaya.
Ia mengatakan, fasilitas khusus yang diberikan secara free (gratis) kepada SMA/MA se-Indonesia akan mendorong lompatan pengguna internet. Akibat dari itu, diperkirakan akan terjadi lonjakan jumlah pengguna internet di Indonesia menjadi sekitar 50 juta.
"Jumlah itu kecil atau sekitar 25 persen dari jumlah penduduk Indonesia, tapi jumlahnya sudah 20 kali lipat Singapura,
apalagi Malaysia, " katanya.
Lebih lanjut Menkominfo menegaskan, sosialisasi pemanfaatan internet melalui fasilitas khusus, itu akan menimbulkan dampak negatif yakni penggunaan internet mengakses situs-situs yang tidak bagus (negatif) atau porno.
Dalam rangka untuk mengantisipasi dampak negatif itu, pihaknya akan memblokir situs-situs porno dalam tiga level yakni masyarakat, software (piranti lunak), dan jaringan provider (bekerjasama dengan Internet Service Provider atau ISP). Ketiga level itu diharapkan akan dapat dituntaskan pada April-Mei.
Mantan rektor ITS Surabaya itu berharap, masyarakat memiliki kesadaran untuk memblokir sendiri dengan tidak membuka situs-situs negatif tersebut.
Di tingkat perangkat lunak, Depkominfo akan menjalin kerjasama dengan instansi (departemen) dan sekolah untuk men-download software dengan program blokir situs porno.
"Kalau mereka men-download, maka mereka dapat memasang pada admin komputer di setiap instansi pemerintah dan sekolah untuk memblokir, sehingga dampak negatif dari internet di instansi dan sekolah dapat diminimalisir, " jelasnya.
Mengenai kemungkinan program untuk memblokir situs porno itu akan dibobol para hacker, Nuh menegaskan, hal itu dapat diantisipasi secara teknologi.
"Bersamaan pemblokiran situs porno itu, kami akan memasukkan content (isi) yang berkaitkan dengan bisnis atau industri, seperti bagaimana memantau stabilitas harga padi atau ikan. Kami juga berharap tempat ibadah juga membuat software tentang evaluasi ahlak yang diajarkan Alquran, " imbuhnya. (novel/bjp)