Pemerintah propinsi DKI Jakarta, berencana akan melakukan pengawasan terhadap unggas secara door to door, sebagai langkah pencegahan meluasnya virus flu burung, mengingat DKI Jakarta menempati urutan teratas sebagai daerah penyebaran virus flu burung.
Hal tersebut disampaikan Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso sebelum mengikuti rapat dengar pendapatan umum, di Gedung DPR Jakarta, Kamis (16/02).
"Pengawasan ketat terhadap unggas yang masuk DKI Jakarta akan diperketat, termasuk melalui pemeriksaan secara door to door terhadap unggas yang dimiliki oleh masyarakat, " jelasnya.
Menurutnya, tingginya angka penyebaran virus flu burung di DKI Jakarta, disebabkan kepadatan penduduk yang sangat tinggi, warga Jakarta merupakan konsumen terbesar unggas, dan keberadaan unggas sulit untuk diawasi dan disortir karena berada di mana-mana.
Mengenai rencana penerbitan peraturan daerah, tentang larangan bagi warga Jakarta untuk memelihara unggas dalam rangka memutus penyebaran virus flu burung, Sutiyoso menegaskan, hal tersebut tidak akan dilakukan. Namun, Pemda akan menyeleksi unggas yang terkena virus untuk dimusnahkan.
"Kita akan melakukan langkah teknis dan preventif terhadap penyebaran virus. Dan Pemda juga akan membantu pengadaan tablet Tamiflu dalam jumlah besar, " katanya.
Ia menambahkan, untuk mengantisipasi meluasnya penyebaran virus keapada manusia, Pemda telah menyiapkan dana cadangan tidak terduga lebih dari 600 milyar rupiah. (Novel/travel)