Eramuslim.com – Pelaku pembunuhan terhadap Maya Ekasari (27) seorang penjual angkringan di Yogyakarta, yang juga seorang mualaf tangguh yang begitu sosial terhadap warga sekitarnya, juga sering mendermakan uangnya kepada mushola tempat kosannya, akhirnya terungkap. Seorang pengamen yang sering mangkal di tempat angkringan Maya bernama Reza Muhammad Zam (19) ditangkap polisi setelah hampir dua pekan kabur.
“Ditangkap kemarin pukul 18.00 WIB di kos ibu nya di Kebumen (Jawa Tengah),” ujar Wadir Reskrimum Polda DIY AKB Djuhamdhani, Kamis (21/5).
Reza ditangkap tanpa perlawanan. Sebelum penangkapan, anggota polisi terlebih dahulu melakukan pengintaian kepada tersangka.
“Pelaku usai melakukan pembunuhan dan pencabulan langsung melarikan diri ke tempat kos Ibunya di Kebumen,” terang Djuhamdhani.
Tersangka adalah seorang pengamen dan sering datang ke angkringan korban. Pelaku tinggal di kos wilayah Wirogunan Yogyakarta.
Motif Ekonomi
Pelaku RMZ (19) tega menghabisi Maya Eka Sari (27) hanya karena tak dipinjami uang Rp 10 ribu. Kepada polisi, pelaku menceritakan bagaimana ia membunuh pedagang angkringan (warung makanan) itu. RMZ yang berprofesi sebagai pengamen datang ke angkringan (warung makanan) korban di kawasan Janti, Bantul, DIY, Sabtu 2 Mei 2015. Kedatangan pelaku rupanya untuk meminta pinjaman uang Rp 10 ribu ke korban dengan alasan buat makan. Tapi Maya menolak memberikan, karena uang yang dimilikinya hanya ada untuk modal jualan besok.
“Ketika pinjaman itu ditolak, pelaku tidak marah. Ia justru berpura-pura membantu korban memecahkan batu es. Saat itulah pelaku langsung memukul tengkuk korban dengan palu yang biasa digunakan memecah es batu. Kemudian menghajar wajah korban beberapa kali dengan tangan,” kata Wakil Direktur Reserse Kriminal Umum Polda DIY, AKBP Djuhandhani Rahardjo saat dihubungi Dream.co.id (21/5).
Saat korban dalam kondisi setengah sadar, RMZ menggeret korban ke kamar. Ia kemudian memperkosa Maya. Setelah itu uang dan tas korban diambil dan pelaku kabur.
“Pelaku awalnya tidak berniat sampai membunuh korban. Ia cuma ingin memperkosa dan mengambil uang saja. Karena saat pelaku pergi korban masih dalam kondisi hidup. Tapi ternyata nyawa Maya tak tertolong,” kata Djuhandhani.
RMZ kelahiran Aceh, 19 September 1995, berhasil ditangkap polisi di tempat orangtuanya, Kutoarjo, Purworejo kemarin sekitar pukul 18.00 WIB. Adapun barang bukti yang diamankan dari pelaku, 1 setel pakaian pelaku, 1 palu yang digunakan untuk memukul korban, serta uang Rp 50 ribu.
“Dalam kasus ini pelaku tunggal dan motif pembunuh adalah faktor Ekonomi, karena tidak diberikan pinjaman uang.”
Alumni D3 Sastra Inggris UGM ini ditemukan tewas di kamar kosnya, Jalan Janti nomor 65 RT 01 RW 19 Karangjambe, Banguntapan, Bantul, Sabtu 2 Mei 2015. Saat ditemukan, tubuh Maya ditutupi selimut dalam kondisi setengah telanjang dan wajah tertutup sajadah. Ada luka lebam di wajah serta bekas darah di paha hingga kaki korban.
Dia dikenal sebagai sosok yang rajin beribadah. Bahkan komunitas Mualaf Jogja menyebutnya ‘Srikandi Masjid’. Karena Eka kerap mengikut berbagai aktivitas di Masjid An-Nur. Juga sebagai tenaga pengajar mengaji bagi anak-anak kecil sekitarnya.(rz)