Peluang PKS Didepak dari Kabinet Lebih Besar

Pasca keputusan akhir Century oleh DPR, ternyata berbuntut panjang buat PKS. Pengamat politik Burhanudin Muhtadi menilai bahwa di antara partai-partai koalisi yang paling berpeluang besar untuk didepak dari kabinet adalah PKS.

Hal itu disampaikan pengamat politik dari Lembaga Survei Indonesia (LSI), Burhanudin Muhtadi dalam diskusi politik di Jakarta kemarin. “Kalau ada reshufle (pergantian menteri) yang paling berpeluang besar untuk dikorbankan adalah PKS,” ujar pengamat politik muda ini.

Ada kalkulasi politik yang menurut Burhanudin menjadi pertimbangan SBY kenapa PKS paling berpeluang besar untuk dikorbankan dibanding Golkar yang sama-sama kompak melawan kubu Demokrat di paripurna DPR soal Century.

Pertama, sejak awal jauh sebelum skandal Bank Century dipansuskan, PKS menurutnya sudah memperlihatkan ‘pembangkangan’ terhadap kebijakan-kebijakan SBY. Mulai dari pansus BBM, dan kebijakan pemerintah soal impor beras.

Kedua, posisi tawar PKS lebih kecil ketimbang Golkar. Hal ini terlihat dari jumlah anggota parlemen PKS yang jauh lebih kecil dari Golkar. Selain itu, Golkar sangat dipahami SBY mempunyai budaya yang selalu melekat dengan kekuasaan. Menurut Burhanudin, belum pernah Golkar menjadi kekuatan oposisi.

Begitu pun dengan para elit Golkar yang punya begitu banyak kepentingan dengan kebijakan pemerintah, mulai dari tingkat pusat hingga daerah yang saat ini menjadi kepala-kepala daerah. Dan ini akan menjadi posisi tawar SBY untuk menjadi Golkar bisa terus mendukung kebijakan SBY.

Hal ini, masih menurut Burhanudin, terlihat dari pidato Abu Rizal Bakri sehari setelah SBY menyampaikan pidato soal keputusan DPR terkait Bank Century. Di situ terlihat bahwa Ical menyambut positif apa yang disampaikan SBY. (mnh)