Pedang Hingga Janggut Rasulullah Akan Dipamerkan di Bogor

“Pada dasarnya kegiatan pameran ini merupakan sesuatu yang perlu kita respons dengan positif. Dengan tujuan kita bisa merefleksikan kembali kondisi sejarah Islam yang sangat panjang dan dahsyat. Hanya, tinggal menyesuaikan saja dengan situasi pandemi Covid-19 ini. Kita juga harus coba mengemas apabila akan dipamerkan, namun tetap perlu menyesuaikan new normal,” ujar Dedie.

Di waktu yang sama, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kota Bogor, Atep Budiman juga mendukung rencana pameran tersebut. Menurutnya, pameran Artefak Rasulullah SAW dan Para Sahabat Nabi ini memiliki nilai-nilai sejarah yang sangay tinggi khususnya bagi umat Muslim.

Ia pun menilai kegiatan pameran artefak Rasulullah ini bisa menjadi trigger terhadap kegiatan pameran lainnya yang dapat memberikan kontribusi positif bagi pemulihan ekonomi di Kota Bogor dampak Covid-19 yang terjadi tiga bulan belakangan ini.

Mengingat di Kota Bogor statusnya masih berada di zona kuning untuk kegiatan seperti pameran yang mengundang orang berkerumun, tentunya harus mempertimbangkan resiko di aspek kesehatan. Sebagai dukungan, kami selaku pembina teknis kegiatan meminta panitia menyampaikan kesiapan penerapan protokol kesehatan ketat sekaligus cek fisik lapangan terkait komitmen penerapan protokol kesehatannya seperti apa,” tegas Atep.

Hasil verifikasi nantinya, lanjut Atep, akan dilaporkan kepada gugus tugas untuk bahan kajian dan pertimbangan dalam memberikan izin operasional penyelenggaraan kegiatan pameran tersebut.

“Untuk teknis kegiatan pameran dan lokasinya masih akan membahasnya lebih lanjut bersama para pihak dari unsur Forkopimda Kota Bogor,” tutupnya.

Sekadar informasi, dalam pameran artefak Rasulullah akan dipamerkan 30-40 artefak bersejarah peninggalan Nabi dan sahabat. Benda bersejarah yang rencananya turut dipamerkan antara lain, sorban, baju, janggut, darah bekam, baju perang, pedang, tongkat dan lainnya. (Okz)