eramuslim.com – Serangan ramsomware terhadap Pusat Data Sementara Nasional (PDSN) cukup meresahkan banyak pihak. Pasalnya, banyak instansi dan lembaga yang terdampak akibat serangan itu.
Serangan itu semakin terasa karena pemerintah tidak dapat melakukan pemulihan dalam waktu singkat akibat serangan itu. Butuh beberapa waktu untuk bisa memulihkan serangan itu.
Akibat serangan itu, salah satu ormas keagamaan terbesar kedua di Indonesia, Muhammadiyah, menyayangkan pemerintah yang tak dapat mengatasi serangan siber terhadap Pusat Data Nasional (PDN). Pasalnya, serangan siber itu juga telah berdampak pada Muhammadiyah.
Wakil Ketua Majelis Pustaka dan Informasi (MPI) Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Ismail Fahmi mengatakan, serangan terhadap PDN telah melumpuhkan sistem digital yang dikelola Muhammadiyah.
“Serangan yang terjadi di Pusat Data Nasional ini bukan hanya sekadar insiden biasa, tetapi sudah mengakibatkan jatuhnya sistem digital atau sistem siber Indonesia,” ujar Ismail dilansir jawapos, Minggu (30/6).
Muhammadiyah sebagai organisasi besar, menurutnya turut menjadi korban atas permasalahan tersebut.
Pasalnya, Muhammadiyah memiliki ribuan lembaga pendidikan, mulai tingkat dasar hingga Perguruan Tinggi, dan juga memiliki ribuan dosen dan guru besar yang datanya berada di PDN.
Ditambah lagi, Pemerintah sejauh ini belum memiliki back up data dari beberapa Kementerian/Lembaga yang tersandera, dan masih berupaya untuk melakukan recovery.
Sebelumnya, layanan keimigrasian di bandara dan pelabuhan mengalami kendala karena sistem Pusat Data Nasional (PDN) Kemenkominfo mengalami gangguan. Akibatnya, layanan autogate tidak bisa digunakan, dan layanan paspor dan ijin tinggal di seluruh kantor Imigrasi terhenti.
Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi, mengumumkan bahwa saat ini masih dilakukan pemulihan layanan publik secara bertahap menyusul gangguan yang terjadi pada Pusat Data Nasional atau PDN. Gangguan ini berdampak pada beberapa layanan publik, termasuk layanan keimigrasian di bandar udara.
“Saat ini kami sedang melakukan pemulihan layanan secara bertahap,” kata Menkominfo Budi melalui keterangannya.
(Sumber: Fajar)