PDM Muhammadiyah Kosongkan Saldo di BSI, Ekonom: Keuangan Perusahaan Terancam

Melansir Jawapos, Ekonom Universitas Islam Indonesia (UII) Rokhedi Priyo Santoso menilai langkah Muhammadiyah mengosongkan saldo di Bank Syariah Indonesia (BSI) bisa mengganggu keuangan BSI.

Bahkan, berpotensi mengguncang likuiditas jangka pendek dan jangka panjang.

“Likuiditas BSI tentu akan bermasalah dalam jangka pendek,” kata Rokhedi Priyo Santoso beberapa waktu lalu.

Likuiditas atau ketersediaan uang di BSI akan terganggu. Dalam jangka pendek, pemindahan besar-besaran dana milik Muhammadiyah dan badan badan usaha di bawahnya juga memengaruhi reaksi pasar, terutama pemegang saham.

Dampak jangka panjang, jika likuiditasnya berkurang banyak nanti akan memengaruhi portabilitas. Belum lagi intruksi PP Muhammadiyah memindahkan dana juga diikuti warga perserikatan Muhammadiyah nominalnya lebih besar dari Rp 15 triliun.

“Bisa jadi warga Muhammadiyah banyak menyimpan tabungan, deposito. Ini akan bermasalah,” jelasnya.

Dia mengungkapkan telah mendengar bahwa KCP BSI di sejumlah wilayah mulai berupaya mempertahankan nasabah. Terutama dana dari nasabah warga Muhammadiyah.

Pemindahan dana besar-besaran ini akan mempengaruhi ketersediaan uang di BSI. Begitu pula berpengaruh pada reaksi pasar, khususnya pemegang saham. “Orang punya ekspektasi harga saham BSI akan turun,” sebutnya.

dampak jangka panjang, jika likuiditasnya berkurang banyak akan mempengaruhi portabilitas. Mengingat nominal pemindahan ini ditaksir mencapai Rp 15 triliun. “Bisa jadi warga Muhammadiyah banyak menyimpan tabungan, deposito. Ini akan bermasalah,” jelasnya. (sumber: Fajar)

Beri Komentar