Eramuslim.com – Kepala Biro Pemilu dan Pilkada Badan Saksi Pemilu Nasional PDI Perjuangan William Yani mengatakan, tak ada yang bisa menjamin kader PDIP taat pada putusan Megawati yang mengusung duet Ahok-Djarot.
“Apakah mereka dalam hati atau bagaimana, belum ada yang bicara terbuka. Hati mereka, kita belum tahulah,” kata Yani, Jakarta, Selasa (27/9/2016).
Meski demikian, Yani yang juga anggota Komisi B DPRD DKI ini mengaku akan tetap tegak lurus berupaya memenangkan duet Ahok-Djarot pada Pilkada DKI 15 Februari 2017.
“Kita akan sinergikan kekuatan untuk meraih kemenangan,” ujar Yani.
Kontroversi dipilihnya petahana, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) sebagai jagoan PDIP oleh Ketua Umum DPP PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, hingga kini masih masih polemik.
Fakta tersebut tak bisa dihindari, lantaran sejak awal kalangan simpatisan dan kader akar rumput PDIP di Ibu Kota tidak menghendaki Ahok.
Bahkan, pada bulan Ramadhan lalu, saat 28 anggota DPRD DKI Jakarta mengadakan reses di lima wilayah kota di DKI, 90 persen aspirasi konstituen PDIP menolak pencalonan Ahok.
Kegalauan simpatisan dan kekesalan kader PDIP dikabarkan makin menjadi-jadi saat mantan Ketua DPD PDI Perjuangan DKI, Boy Bernadi Sadikin, resmi keluar dari partai banteng moncong putih itu.
Boy memutuskan hengkang dari PDIP lantaran sang ketua umum Megawati mengusung Ahok.(ts/pm)