Eramuslim.com – Politikus PDIP Arteria Dahlan mengecam keras pernyataan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang menyebut Presiden Joko Widodo tak akan jadi presiden tanpa sokongan pengembang alias CUKONG.
Lantas, pada kesempatan rapat kerja di komisi II DPR, ia meminta agar Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo menegur Ahok.
“Tegur Pak Ahok jangan buat gaduh dan polemik. Saya khawatir ini kampanye terselubung Pak Ahok. Ini dibina, kita kan nggak bisa binasakan, nanti kena hukum pidana,” ujarnya langsung kepada Tjahjo, Rabu (22/6).
Kata dia, tidak seharusnya kepala daerah mengeluarkan statement yang seakan menunjukkan negara kalah dengan pengusaha.
Memang, dalam pernyataannya Ahok mengatakan, pembangunan seperti rumah susun, jalan inpeksi, waduk, itu semua full dilakukan pengembang.
Dikatakan pula, Agung Podoromoro merupakan pengembang yang paling kooperatif dalam membantu Pemprov DKI.
Agung Podomoro berperan dalam banyak proyek infrastuktur di era Jokowi, seperti revitalisasi Waduk Pluit, pembangunan delapan tower rumah susun, pembangunan taman dan jalan inspeksi.
“Ini statemen harus ditarik kembali. Agung Podomoro apa sih hebatnya. Mereka besar karena dibesarkan orang. Kalau dikatakan begitu, saya juga keberatan,” kesal Arteria.
Ia menghimbau agar Ahok jangan lagi mengatakan bahwa pemerintahan yang berkuasa, baru bisa menjalankan program kerakyatan jika ditopang dengan pengusaha.
“Itu anggapan sesat, bahkan di negara kapitalis modern yang progresif sekalipun. Negara ini tidak pernah berhutang atau menggantungkan dirinya pada pengusaha, camkan itu,” pungkasnya. (ts/jawapos)
Dari informasi yang sudah banyak diketahui umum memang ada kabar jika presiden sekarang ini sebenarnya dikarbit oleh sejumlah cukong dan didukung penuh. Benar tidaknya berita ini bisa dilihat dari kebijakannya sekarang, apakah memang kian mensejahterakan para cukong atau mensejahterakan rakyat? Jawabannya sangat sederhana, tengok saja harga jengkol sekarang ini misalnya…