eramuslim.com – Penggunaan amplop yang bertanda partai dan gambar dua kader PDI Perjuangan yang berisikan uang yang dibagikan di dalam masjid dianggap sebagai tindakan yang menunjukkan kurangnya kepercayaan diri partai yang dipimpin oleh Megawati Soekarnoputri dalam menghadapi Pemilu 2024.
“Saya melihat justru politik uang yang beredar di medsos menunjukkan ketidakpedean PDIP dalam menyongsong Pemilu 2024,” ujar Direktur Pusat Riset Politik, Hukum dan Kebijakan Indonesia (PRPHKI), Saiful Anam, kepada Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (28/3).
Lebih jauh, adanya amplop berlogo partai dan foto Plt Ketua DPD PDIP Jawa Timur, Said Abdullah yang juga Ketua Banggar DPR RI dan Ketua DPC PDIP Sumenep sekaligus Bupati Sumenep, Ahmad Fauzi, menjadi preseden buruk bagi PDIP.
“Bahwa ia mulai gundah untuk menghadapi Pemilu 2024, terlebih lagi kandidat yang diusung dan konsolidasi internal masih bermasalah,” kata Saiful.
Selain itu, hal tersebut juga menjadi contoh buruk bagi perpolitikan bangsa. Karena, partai besar seperti PDIP seharusnya memberikan contoh yang baik bagi publik.
“Publik akan semakin paham jika PDIP memainkan politik uang seperti yang beredar belakangan, maka akan menyurutkan semangat publik untuk dapat mengkampanyekan politik tanpa uang,” tuturnya.
“Penyelenggara pemilu tentunya harus proaktif dalam mengusut adanya dugaan politik uang oleh PDIP. Kalau tidak akan menjadi kebiasaan buruk yang akan berpengaruh terhadap perkembangan politik bangsa,” pungkas Saiful.
(RMOL)