Pengurus Besar Nadhlatul Ulama (PBNU) menghimbau seluruh kaum muslim untuk melakukan sholat ghaib bagi para korban yang meninggal akibat bencana alam maupun musibah kecelakaan yang menimpa dunia transportasi Indonesia.
Ketua Umum PBNU KH. A Hasyim Muzadi menyampaikan seruan itu, usai mengadakan pertemuan berkala dengan Pengurus Pusat Muhammadiyah, di Gedung PBNU, Jakarta, Senin (8/1).
"Orang Islam yang meninggal di mana-mana belum tentu diurus sesuai dengan aturan agama, kita harus menyolatkannya, kalau tidak berdampak pada musibah selanjutnya, "ujarnya.
Hasyim mengatakan, memasuki tahun baru Hijriah 1 Muharram 1428H penuh dengan berbagai keprihatinan yang sangat mendalam, karena beruntunnya musibah baik bencana sosial maupun bencana alam.
Ia menghimbau agar seluruh warga NU dan umat Islam yang bersedia agar melakukan puasa sunnah "Tasu’a dan Asyura" mulai tanggal 1 sampai 10 Muharram 1428H atau pada 20-30 Januari 2007, serta memperbanyak istighfar(memohon ampun kepada Allah) dan membaca hauqolah (mohon kekuatan kepada Allah).
Selain itu juga umat diserukan untuk menjauhi perbuatan yang secara langsung atau tidak langsung menyebabkan murka Allah, berupaya mendekatkan diri kepada Allah dengan kejujuran, peningkatan ibadah, sedekah serta menyantuni mereka yang terkena musibah.
Senada dengan itu, Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin menyatakan keprihatinan atas musibah yang terjadi ditanah air, karenanya Ia meminta seluruh masyarakat dan pemimpin bangsa untuk melakukan introspeksi diri (muhasabah).
"Musibah beruntun itu tanda-tanda kekuasaan Allah, Sunatullah, sudah waktunya kita muhasabah dan mawas diri, " tandasnya.(novel)