Ketua Umum Pengurus Besar Nahdatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siradj, tidak mempermasalahkan jika terjadi perbedaan dalam menentukan awal Ramadan 1433 Hijriah. Ia berpandangan bahwa perbedaan tersebut merupakan hal biasa.
Kapan NU menentukan awal puasa? Said mengatakan bahwa NU masih menunggu hasil rukyat. “Kami belum bisa memastikan sekarang. Karena NU masih menunggu hasil rukyat,” kata Said saat menghadiri kongres BEM Perguruan Tinggi NU di aula Unipdu Jombang, Senin (9/7/2012). Demikian seperti dikutip dari beritajatim.com.
Dia menjelaskan belum ditentukannya awal puasa oleh PBNU bukan berarti ulama NU tidak mengerti hitungan atau hisab. Namun sesuai dengan sabda Nabi Muhammad bahwasanya awal puasa dan juga lebaran itu baru bisa dilaksanakan jika sudah melihat bulan.
“Ketua Lajnah Falakiah PBNU KH Ghozali Masrurie bukan tidak bisa hisab. Beliau sudah bisa menghitung awal puasa seribu tahun yang akan datang. Namun, sesuai sabda nabi, untuk menentukan puasa itu harus melihat bulan bukan hitungan,” katanya menegaskan.(fq/inilah)