Eramuslim.com – Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Savic Ali menyesalkan tindakan lima tokoh muda nahdliyin yang menemui Presiden Israel Isaac Herzog.
Diketahui, secara bilateral, Indonesia tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Israel. Sehingga patut diduga pertemuan tersebut tanpa sepengetahuan pemerintah.
Kunjungan itu dinilai Savic Ali sebagai tindakan orang yang tak memahami geopolitik, tak mengerti kebijakan NU secara organisasi, serta perasaan seluruh warga NU.
Savic menegaskan, kunjungan kelima warga NU tidak atas nama organisasi. Pasalnya NU secara organisasi, sejak berdiri 1926 konsisten memperjuangkan dan membela kemerdekaan Palestina.
”Kemungkinan kunjungan mereka atas nama pribadi. Kita tidak tahu tujuannya apa dan siapa yang mensponsori. Ini tindakan yang disesalkan,” kata Savic dalam keterangan tertulis, Senin (14/7/2024).
Savic menerangka, meskipun mengatasnamakan kunjungan pribadi, mereka dikenal sebagai warga dan bahkan aktivis NU. Hal itu akan memperburuk citra NU di mata publik.
“Padahal sikap PBNU dan nahdliyin sangat jelas sampai saat ini. Yakni berdiri di sisi Palestina dan mengecam agresi militer Israel,” jelasnya.
(fajar)