PBB: ‘Israel’ Larang Masuk Insulin Pen untuk Anak-anak Gaza

Eramuslim.com – Koordinator Kemanusiaan PBB untuk Palestina, Jamie McGoldrick, menegaskan ‘Israel’ menambahkan insulin pen untuk anak-anak ke dalam daftar barang terlarang yang tidak diizinkan masuk ke Jalur Gaza yang terkepung dan dilanda perang itu.

McGoldrick memberi kabar terbaru kepada wartawan mengenai kunjungannya ke Gaza pada hari Selasa (23/1/2024), dia mengatakan, “Lembaga kemanusiaan berusaha keras untuk menyediakan layanan dasar bagi para pengungsi, seperti makanan, bantuan medis, tempat penampungan darurat, air dan sanitasi.”

Dia mengatakan, “Lembaga kemanusiaan menghadapi masalah besar dalam upaya menyediakan tempat penampungan darurat bagi para pengungsi yang mencari keselamatan di wilayah selatan.”

McGoldrick mengatakan, “Kami membutuhkan lebih banyak pasokan yang datang dari sektor swasta. Kita harus mampu meningkatkan jaringan pipa kita dan komoditas utama yang bisa menyelamatkan nyawa, tetapi juga dari pihak berwenang, pihak ‘Israel’, kita perlu membuat mereka memberi kita peralatan komunikasi,” kata pejabat PBB tersebut.

“Para pekerja kemanusiaan dikirim ke daerah-daerah berbahaya dan mereka tidak memiliki radio, mereka tidak memiliki alat komunikasi yang berfungsi agar mereka tetap aman,” katanya, seraya menambahkan bahwa mereka juga tidak memiliki cukup kendaraan lapis baja.

“Selain itu, banyak barang yang coba dibawa oleh lembaga kemanusiaan ke Gaza untuk mendukung air dan sanitasi tampaknya dilarang oleh ‘Israel’,” katanya.

“Mereka melihatnya sebagai sesuatu yang dapat digunakan untuk hal lain, seperti pompa, generator, suku cadang, pipa untuk sanitasi air, panel surya, dan beberapa peralatan medis, yang berguna untuk mengatasi krisis kemanusiaan yang ada di depan kita,” katanya.

Beberapa bahan medis yang dilarang itu termasuk obat-obatan dasar untuk mengobati penyakit kronis, seperti insulin pen untuk anak-anak, ujarnya.

“Para aktivis kemanusiaan juga menghadapi kesulitan dalam menyediakan bahan-bahan untuk tempat penampungan, seperti terpal, selimut, dan barang-barang non-makanan,” tambahnya.

McGoldrick juga menyoroti perlunya mengirim pasokan bahan bakar ke wilayah utara untuk mengoperasikan generator di dalam rumah sakit di sana, seperti Al-Syifa, untuk melayani pasien yang sakit atau cedera.

Dia menambahkan bahwa “tidak ada sistem evakuasi medis atau korban yang nyata untuk mengangkut orang-orang yang terluka parah keluar dari Gaza.” (PIC) (Sahabat Al-Aqsha)

Beri Komentar