Eramuslim.com – Puluhan siswa di yayasan sekolah swasta Sabilul Muhtadin Desa Pakisrejo Kecamatan Rejotangan, Tulungagung, Jawa Timur, satu persatu tidak masuk sekolah. Diketahui, siswa yang tidak masuk sekolah itu dikarenakan sakit dan mengalami bermacam gejala pasca dilakukan vaksin Difteri.
Gejala yang dirasakan siswa diantaranya mencret, diare, pusing dan panas hingga akhirnya harus dilarikan ke puskesmas.
“Benar, hari Jumat (5/1) diadakan vaksinasi Difteri bagi sekitar 150 siswa. 40 siswa diantaranya sakit. Tapi kami tidak tau apakah sakit karena vaksin Difteri itu atau sakit karena hal lain. Sekarang kan memang lagi musim penyakit,” kata Erik Kusmawati beberapa waktu lalu.
Selain 40 siswa MI, 46 siswa Raudlatul Athfal atau TK juga satu persatu jatuh sakit.
“Pusing dan kepala cenut-cenut. Saya tidak masuk hari Sabtu,” kata seorang siswa kelas 3 MI, Danial Maulana.
Danial bersama Ridlo yang satu kelas menceritakan jika pagi hari setelah divaksin, dirinya mengalami sakit di tubuhnya sehingga akhirnya pada Sabtu (06/01) tidak masuk ke sekolah.
Jumlah siswa di yayasan pendidikan itu menurut keterangan sekolah berjumlah sekitar 700 an siswa, 150 diantaranya telah divaksin Difteri tanggal 5 Januari. Gelombang berikutnya rencana akan di lakukan vaksin lagi tanggal 16 Januari yang akan datang.
Kepala Puskesmas Rejotangan, Suliasih mengaku telah menerima laporan kejadian itu. Namun, hingga kini dirinya belum dapat menyimpulkan apakah puluhan siswa yang sakit pasca vaksinasi tersebut dampak dari vaksin Difteri atau penyakit lain.
“Kalau dari gejalanya sepertinya bukan, namun kami masih akan terus melakukan investigasi untuk memastikan penyebab sakit pasca vaksinasi, petugas kami masih dilapangan untuk lakukan pendataan,” paparnya.
Suliasih juga belum bisa merinci, anak yang mengalami gejala sakit itu apakah yang sudah divaksin atau anak yang belum divaksinasi.
“Kita akan cross cek namanya, kita sudah punya daftar nama dan jumlah siswa yang divaksin dan yang sakit, apa benar karena hal itu atau hal lain,” jelasnya.
Dari data yang diterima, di antara 86 siswa ada dua yang masuk rumah sakit dan telah dipastikan karena diare dan 1 anak opname di puskesmas yang kini masih dalam pemeriksaan untuk memastikan sakitnya. (kl/tts)