Sejumlah parpol Islam belum tanggapi serius 4 strategi Partai Golkar dalam menghadapi Pemilihan Presiden (Pilpres) 2009. Mereka menilai strategi Golkar tersebut masih terlalu dini untuk ditanggapi.
Ketua DPP PKS Mahfudz Siddiq mengatakan, dalam Pilpres 2009 dipastikan tidak ada parpol yang bisa memperoleh suara mayoritas. Karena itu, pilihan koalisi tak terhindarkan untuk mewujudkan pemerintahan yang kuat.
Menurutnya, Presiden 2009 semestinya berasal dari parpol yang suara pemilu legislatifnya lebih besar dari wapres. "Untuk menghindari ketidakseimbangan relasi kekuasaan, presiden harus mempunyai kekuatan politik lebih besar di parlemen, " terangnya.
Hal senada disampaikan Ketua PBB Jamaluddin Karim. Menurutnya, rencana Golkar tersebut tidak akan ditanggapi secara berlebihan. Sebab mendekati kelompok Islam, akan menjadi strategi parpol nasionalis. Terlebih lagi, selama ini sejumlah parpol nasionalis yakni, Golkar, PDIP dan Partai Demokrat sangat agresif memperjuangkan Pancasila sebagai satu-satunya azas parpol.
"Dengan mendekati parpol Islam, tentunya mereka ingin sedikit mendapat citra Islami dari komunitas muslim, " ujar anggota Komisi II DPR ini.
Sementara itu, Sekjen DPP PPP Irgan Chairul Mahfiz mengatakan, pilihan koalisi dalam Pilpres 2009 belum bisa dibahas sekarang. Menurut dia, paket koalisi baru terbentuk usai pemilu legislatif. "Kekuatan politik baru bisa dilihat setelah pemilu legislatif. Kalau koalisi dibentuk sebelum pemilu legislatif akan sia-sia, " jelasnya di Jakarta.
Ketua Umum Gerakan Muda Pembaharuan Indonesia (GMPI) ini menyatakan, tawaran Golkar untuk berkoalisi dengan parpol Islam bisa saja terjadi. Namun, lanjutnya, kedua pihak harus mempunyai kesamaan visi untuk bekerjasama.
Seperti diketahui, Golkar telah menyiapkan empat strategi menghadapi Pilpres 2009. Pertama, Golkar akan mengusung pasangan capres-cawapres sendiri. Kedua, Golkar tetap mendukung pasangan SBY-Kalla. Ketiga, Golkar akan berkoalisi dengan PDIP. Keempat, Golkar akan berkoalisi dengan parpol Islam.(novel)