Sekitar sepuluh orang angggota parlemen Aljazair bertemu dengan Komisi I DPRRI, kunjungan balasan itu dalam rangka mempererat hubungan bilateral antar parlemen. Dalam kunjungan itu, Komisi Urusan Luar Negeri Aljazair menjelaskan posisi mereka terkait dengan konflik yang terjadi Gaza.
"Bagi kami serangan Israel ke Palestina merupakan pelanggaran serius dari segala macam peraturan dan UU internasional yang ada. Bagi kami serangan Israel atas Gaza akhir-akhir ini merupakan wujud lain, dan wujud yang paling konkrit sebuah penyerangan yang sifatnya rasis yang ditunjukan oleh Israel," kata Ketua Komisi Urusan Luar Negeri dan Emigrasi Aljazair, Reguieg Bentabet saat berdialog dengan Anggota Komisi I dan beberapa Anggota Badan Kerjasama Antar Parlemen, di Gedung DPRRI, Jakarta, Kamis(5/2).
Ia juga menilai, apa yang dilakukan oleh Israel merupakan tindakan teroris yang tidak mengenal ampun menyerang anak-anak kecil dan perempuan. Serta jelas telah menyalahi peraturan internasional.
Dalam kesempatan itu, Reguieg Bentabet meminta DPRRI agar senantiasa mengingatkan pemerintah untuk terus memberikan dukungan yang konkrit terhadap perjuangan yang dilakukan Palestina.
"Kita sebagai parlemen hendaknya dapat menekan pemerintahan untuk terus mendukung perjuangan ini dan terus berupaya
menghentikan kekerasan yang dilakukan oleh Israel atas bangsa Palestina, sampai Palestina mendapatkan hak kemerdekaan
bangsanya dengan Jerusalem sebagai ibukotanya," ujarnya.
Sementara itu, Ketua Komisi I Theo L. Sambuaga menyatakan, pihaknya selalu berusaha memastikan pemerintah melaksanakan politik luar negeri yang mendukung perjuangan Palestina, disamping pihaknya sudah beberapa kali melayangkan protes terhadap Israel atas agresinya ke Gaza.
"Sekarang disamping pelanggaran kedaulatan, juga terjadi pelanggaran HAM dilakukan Israel terhadap rakyat Palestina, Komisi I meminta Israel diadili di Mahkamah Internasional," tegasnya.
Selain membicarakan, perkembangan kerjasama dibidang politik, sosial, ekonomi dan pendidikan. Parlemen Aljazair dan Indonesia juga membahas kelanjutan pembentukan Kaukus Persahabatan Indonesia-Aljazair. Sebelumnya, rombongan parlemen Aljazair juga bertemu dengan Ketua MPRRI Hidayat Nur wahid.(novel)