Parahnya…Ini Kesaksian Eks Pengumpul Dana Al Zaytun

eramuslim.com – Pengakuan mengejutkan datang dari Ahmad Sudimin, eks Penggalang Dana Pondok Pesantren (Ponpes) Al Zaytun sejak 1999 hingga 2002.

Ia mengaku pernah menempuh beragam cara dalam mengumpulkan uang untuk Ponpes yang dipimpin Panji Gumilang itu.

Dalam pengakuannya, ia mengaku pernah menipu hingga mencuri. Penipuannya pun turut menyasar saudara hingga orang tua.

Semuanya bermula saat Sudimin masuk ke dalam kelompok Negara Islam Indonesia (NII) buatan intel Orba ini di tahun 1999 sampai 2002.

Selama itu, dia dijadikan sebagai tentara Islam Indonesia untuk Negara Karunia Allah dan bertugas sebagai penggalang dana.

“Di penggalangan dana itu saya melakukan banyak sekali kejahatan dari penipuan-penipuan dan setelah penipuan sudah saya tidak bisa menipu ke sana kemari, nipu orang tua, nipu saudara, saya sudah nggak bisa menipu akhirnya saya melakukan pencurian dan tindakan kriminal,” kata Sudimin di sebuah program televisi swasta, dikutip Kamis (20/7/2023).

Tak sampai di situ, Sudimin blak-blakan pernah jadi koordinator Asisten Rumah Tangga (ART) untuk menggasak harta majikannya. Tepatnya pada 2002 di wilayah Bandung, Yogyakarta, hingga Purwokerto.

“Saya dulu mengkoordinir pembantu-pembantu, jadi masuk ke majikan sehari, dua hari lalu majikan pergi, mereka juga ikut pergi tentunya membawa hasil rampasan perang itu,” akunya.

Barang-barang yang digasak. Kata dia hanya barang kecil tapi nilainya berharga. Ia menjelaskan, saat itu, aksi pencurian barang milik orang lain sebagai perbuatan halal.

“Hanya barang-barang kecil tapi berharga, kita nggak pernah ngambil barang-barang besar tapi nggak ada nilainya,” jelas Sudimin.

Sebaliknya, jika orang tidak tergabung dalam NII dan Negara Karunia Allah maka dianggap kafir.

Walau demikian, aksi itu dilakukannya hanya pada periode 1999 sampai 2002. Kini ia mengaku tidak lagi menjalankan aksinya. (sumber: Fajar)

Beri Komentar