Eramuslim – Juru Bicara Front Pembela Islam (FPI) Slamet Ma’arif menyebut kondisi pimpinan FPI Habib Muhammad Rizieq Syihab di Mekkah, Arab Saudi, layaknya tahanan rumah. Rizieq saat menerima tamu juga dibatasi dengan jumlah maksimal lima orang.
“Jadi saat ini pencekalannya itu mulai meningkat. Awalnya tamu dibatasi. Sekarang sudah mulai diperkecil lagi. Tidak bisa lebih dari lima. Nah kemudian indivasi terakhir malah tidak bisa keluar rumah sama sekali. Jadi betul-betul kayak tahanan rumah,” kata Slamet di kediaman Djoko Santoso, Jalan Bambu Apus Raya, Cipayung, Jakarta Timur, Jumat (29/9) malam.
Ma’arif membeberkan, saking ketatnya pengawasan, Badan Intelijen Negara (BIN) sampai menyewa rumah di sekitar tempat tinggal Rizieq. Informasi tersebut diperolehnya dari kerabat dekat Rizieq yang berada di Mekkah.
“Info yang saya dapatkan dari kawan yang di sana yang deket dengan Habib ya memang polisi Saudi Arabia sudah patroli di depan rumah, bahkan informasi yang saya dapatkan juga bahkan BIN sendiri menyewakan rumahnya yang letaknya di depan rumah habib,” ungkap Ma’arif.
“Infonya begitu, ada rumah yang disewa BIN untuk jadikan kantor memantau Habib Rizieq info dari kawan kawan di sana,” sambungnya.
Dia melanjutkan, Rizieq sangat ingin pulang ke tanah air. Jika diperbolehkan pulang, Rizieq lebih senang pulang ke Indonesia dari pada menyelesaikan disertasinya di Malaysia.