Panji Gumilang: Ibadah Haji Cukup di Al-Zaytun, Ini Respon Muhammadiyah

Panji Gumilang Sebut Ibadah Haji Cukup di Al-Zaytun, Ini Kata Muhammadiyah

Eramuslim.com – Ponpes Al-Zaytun tengah menjadi polemik. Ponpes pimpinan Panji Gumilang itu mempunyai sederet hal yang tak lazim. Mulai dari ibadah haji tak perlu ke Makkah tapi cukup berkeliling Al-Zaytun dan melempar jumrah berupa 7 sak semen untuk pembangunan ma’had.

Selain itu Panji Gumilang juga menyatakan Al-Zaytun bermazhab yang tak umum yaitu Mahzab Soekarno.

“Tertibkan seluruh prosesi pandangan dan apa yang terjadi ekosistem yang ada itu menjadi pulih,” kata Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir saat dimintai tanggapan soal hal tak lazim di Al-Zaytun pada, Rabu (28/7).

Setelah ditertibkan, Haedar mengatakan selanjutnya ponpes itu harus kembali mengajarkan hal yang lazim.

“Kemudian menjadi pondok pesantren yang lazim di seluruh Indonesia mengajarkan ajaran agama yang benar berdasarkan Al Quran dan sunah nabi,” katanya.

“Mengembangkan pandangan-pandangan yang tawassuth moderat dan tidak menyimpang dari berbagai hal termasuk dalam hal kebangsaan,” tegasnya.

Di sisi lain, soal penanganan Al-Zaytun, Muhammadiyah menyerahkan sepenuhnya pada pemerintah.

“Pemerintah Jabar sudah menyerahkan ke pusat maka kami percaya nanti sesuai dengan tugas yang diemban Menko Polhukam Bapak Mahfud MD akan bertindak yang tegas adil dan merawat ketertiban bersama agar keresahan ini tidak terus berlanjut,” tegasnya.

Dalam Lipsus kumparan berjudul: Benang Kusut Al-Zaytun & Mazhab Sesat Panji Gumilang, Panji Gumilang dalam khotbah Jumat (28/4) di Masjid Al-Hayat, Al-Zaytun, menyatakan diri sebagai penganut mazhab Soekarno, bukan mazhab Hanafi, Maliki, Syafi’i, maupun Hambali yang merupakan empat mazhab utama dalam Islam.

 

Lorong Sesat Al-Zaytun

Ponpes Al-Zaytun sudah terbelit masalah sejak awal berdiri. Pemimpinnya, Panji Gumilang, kini dituding sesat. Ia memang sering kena kasus. Kenapa tak ditindak dari dulu? Siapa beking kuatnya? Ada apa di balik dinding megah Al-Zaytun? Klik di bawah.

Selain itu, Panji kerap mengajak jemaah menyanyikan salam Ibrani/Yahudi “Havenu Shalom Aleichem”. Ia juga menyebut berhaji tak perlu ke Tanah Suci, tapi cukup berkeliling Al-Zaytun dan melempar jumrah berupa 7 sak semen untuk pembangunan ma’had.

“Pada tanggal 1 Muharam, seratusan ribu orang berbondong-bondong ke Al-Zaytun untuk melakukan ritual haji dan melempar jumrah pakai sak semen. Semakin banyak [jumlah semennya], semakin soleh,” demikian keterangan dari Ken Setiawan, eks anggota NII.

Sumber: kumparan

Beri Komentar