Panglima TNI Marsekal Djoko Suyanto meminta TNI Angkatan Laut tidak terprovokasi terkait tindakan Malaysia melintasi perbatasan di perairan Ambalat, Laut Sulawesi beberapa waktu lalu.
"Kita lihat dulu kondisinya seperti apa, jadi jangan terprovokasi dengan menambah api di situ, TNI belum punya hak untuk menembak, "jelasnya usai Pembukaan Seminar Nasional Kepemimpinan, di Balai Kartini, Jakarta, Kamis (1/3).
Ia menyatakan, pihaknya sudah mengirimkan surat protes diplomatik melalui Departemen Luar Negeri kepada pemerintah Malaysia, sehubungan dengan pelanggaran batas perairan oleh sejumlah kapal perang Malaysia di bLok Ambalat.
Lebih lanjut Panglima TNI menegaskan, TNI hanya diperintahkan untuk membayangi dan menggiring keluar para pelanggar batas perairan Indonesia. Kapal Malaysia sudah beberapa kali melakukan tindakan ini dan saat ini masalah itu sedang ditangani oleh kedua negara.
Ia mengaku belum mengetahui jenis pelanggaran perbatasan yang dilakukan oleh Malaysia. "Saya tidak tahu detail pelanggarannya seperti apa, memang ada yang melintas ke wilayah kita, sesuai prosedur bisa diusir keluar, " jelasnya.
Djoko Suyanto menghimbau, agar Komando Armada Kawasan Timur Angkatan Laut tidak menyalahartikan perintah politik yang diberikan oleh Panglima TNI serta dapat menyesuaikan dengan dinamika yang terjadi dilapangan. (novel)