Panglima TNI Djoko Suyanto membantah TNI sudah melakukan konsolidasi untuk mengantisipasi wafatnya mantan presiden Soeharto. Ia mengungkapkan hal itu menjawab pertanyaan seputar pertemuan para petinggi TNI di Cijantung, Jakarta Timur, akhir pekan lalu.
Menurutnya pertemuan para petinggi TNI termasuk Presiden RI di Brigif Linud 17 Kujang, Cijantung, Jakarta Timur akhir pekan kemarin, tidak dibicarakan dan tidak ada konsolidasi petinggi TNI untuk mengantisipasi wafatnya mantan presiden Soeharto. Pertemuan tersebut hanya sebatas reuni angkatan tahun 1973 dan peluncuran buku alumni.
"Saya tidak ada kaitannya dengan Brigif Linud 17, tapi karena saya panglima TNI maka saya diundang. Acaranya cuma kangen-kangenan saja," katanya usai peluncuran dan penyerahan produk kendaraan taktis seri O di kantor Departemen Pertahanan, Jakarta, Selasa (23/5).
Panglima TNI Marsekal Djoko Suyanto lebih lanjut mengatakan, ia menyerahkan proses hukum mantan presiden Soeharto pada pihak Kejaksaan Agung, karena secara institusi kasus Soeharto tidak berhubungan dengan institusinya.
"Kalaupun saya menengok mantan presiden Soeharto, itu karena bertujuan ingin menengok orang yang sedang sakit," sambung Djoko. (novel/ln)