Panglima TNI Marsekal TNI Djoko Suyanto meminta Angkatan Bersenjata Australia yang sedang diperbantukan di Timor Leste, untuk tidak memperluas operasinya ke wilayah perbatasan Indonesia.
"Kita berharap komitmen teman-teman dari Australia yang diperbantukan, untuk lebih membatasi keberadaannya hanya didaerah di Dilli saja," katanya sebelum mengikuti Rapat Koodinasi Terbatas, Di Kantor Kementerian Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan, Jakarta, Kamis (8/6).
Dirinya berharap, perselisihan yang terjadi di Timor Leste cepat selesai dan pihak-pihak yang bersengketa dapat melakukan perundingan kembali, agar konflik yang terjadi tidak meluas.
Berkaitan dengan tudingan dari Timor Leste bahwa Indonesia terlibat dalam konflik internal tersebut, Panglima menegaskan, bahwa TNI tidak memeliki kepentingan apapun dalam konflik tersebut.
Ia menyatakan, pihaknya sudah mengkonfirmasi atase pertahanan Australia di Timor Leste, guna mendapatkan informasi terbaru tentang keadaan di Timor Leste, dan saat ini seluruh WNI yang berada didaerah rawan seluruhnya telah dievakuasi, hanya tinggal personil-personil dari KBRI saja.
"Atase pertahanan selalu memberikan up-date apa yang terjadi di Dilli dan sekitarnya, kita selalu kontak, dan saya telah melihat komitmen yang baik dari mereka untuk tidak melibatkan Indonesia dalam masalah ini," tandasnya.
Ia mengaku sampai saat ini belum mendapatkan laporan dari anggota TNI yang berada diperbatasan tentang kesulitan yang dialami saat bertugas.(novel)