Partai Amanat Nasional (PAN) meminta Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memikirkan ulang desakan perombakan (reshuffle) kabinet. Pasalnya, perombakan kabinet sudah kehilangan momentumnya.
"Kalau masuk kuartal kedua 2007, sudah tidak relevan lagi, " ujar
Sekjen PAN Zulkifli Hasan di Gedung DPR/MPR Jakarta, Senin (16/4) menanggapi desakan reshuffle sejumlah partai.
Menurutnya, kalau reshuffle kabinet dipaksa dilakukan maka menteri yang diangkat cuma punya waktu satu tahun karena menjelang 2008 konsentrasi sudah untuk Pemilu 2009.
"PAN lebin mendorong agar Presiden memacu dan mendorong kinerja para menteri yang terkait langsung dengan kepentingan rakyat, menjaga pangan, BBM, menciptakan lapangan kerja dan menggerakan sektor riil, " sarannya.
PAN, sendiri, katanya, sudah mengusulkan reshuffle akhir tahun 2006 atau awal 2007. Namun, saran itu tak direspon Presiden Yudhoyono.
Informasi yang berkembang di internal DPR disebutkan, Partai Golkarlah yang getol mendesak reshuffle. Sejumlah nama pun disodorkan, antara lain, Muladi (tokoh Golkar, yang juga Gubernur Lemhanas), Andi Mattlata (Ketua F-PG), Theo L. Sambuga (Ketua Komisi I), dan lainnya. (dina)