Alquran cetak Singapura yang ditemukan di Indonesia dicetak pada tahun 1868. Alquran Istambul Turki yang beredar di Indonesia dicetak tahun 1881. Adapun Mushaf-mushaf Alquran India di Indonesia dicetak tahun 1885.
“Pada awal abad ke-20, di Indonesia mulai tumbuh penerbit Alquran, antara lain: Maktabah al-Misriyah Abdullah Afif Cirebon (1933), Matba’ah Islamiyah di Bukittinggi (1933), penerbit Visser & Co (1934), dan TB Ab Sitti Sjamsijah Solo. Keempat penerbit ini yang mewarnai per-mushafan pra-kemerdekaan,” demikian ungkap Hakim.
Alquran cetakan Afif Cirebon pada tahun 1951 mengalami cetak ulang. Mushaf inilah yang kemudian diacu oleh tim Lajnah Pentashih Mushaf Alquran tahun 1974 untuk merancang dan menyusun mushaf Standar Indonesia. Tanda baca dan tanda wakaf, bahkan rasm mushaf terbitan Afif yang sudah mengakar pada masyarakat diadopsi kembali ke dalam mushaf Standar. (Kemenag/Ram)