Eramuslim – Mushaf Alquran yang ada di Indonesia memiliki akar sejarah panjang dari zaman dulu. Mulai dari Aquran tulis tangan yang banyak tersebar di Indonesia dan jumlahnya ribuan, Alquran cetakan typografi dan litografi, hingga mushaf cetakan modern. Bahkan, Alquran Palembang ini diduga merupakan Aquran cetak tertua di Asia Tenggara, bahkan salah satu Alquran cetak tertua di dunia.
Peneliti Lajnah Pentashihan Msuhaf Alqurqan (LPMQ) Kementerian Agama Abdul Hakim mengatakan, pada abad ke 19 M, seorang ulama Palembang pernah mencetak mushaf Alquran, tepatnya pada tahun 1848. Ini jauh sebelum Alquran cetakan Singapura, India, dan Turki masuk ke Indonesia.
Catatan pada mushaf tersebut menyebutkan bahwa Alquran tersebut dicetak pada 20 Agustus 1848. “Khottot (penulis) Alquran ini adalah Haji Muhammad Azhari bin Kemas Haji Abdullah di Kampung Tiga Ulu Palembang,” terangnya di Bekasi, Kamis (16/11).
Alquran Palembang ini mengalami cetak ulang pada tahun 1854, lalu disebarkan ke negeri-negeri muslim Nusantara saat itu. “Alquran Palembang ini diduga merupakan Aquran cetak tertua di Asia Tenggara, bahkan salah satu cetak tertua di dunia,” ujarnya.
Abdul Hakim telah melakukan kajian atas beberapa mushaf Alquran cetak abad ke-19 hingga awal abad ke-20 yang ada di Indonesia. Kajian tersebut mendapatkan simpulan bahwa mushaf-mushaf luar negeri datang ke Indonesia setelah adanya Alquran Palembang.