Selain menyodorkan Pakta Integritas kepada bakal capres dan cawapres yang dipilih, Ijtima Ulama kedua kembali digelar dalam rangka mendengar alasan Prabowo Subianto yang terpaksa harus memilih Sandiaga Uno, bukan pilihan yang ditentukan Ijtima Ulama pertama.
Prabowo dalam kesempatan tersebut menyampaikan alasan sistem di negara ini tak memberi keleluasaan sehingga ia terpaksa memilih Sandiaga. Prabowo juga menjelaskan, dipilihnya Sandiaga merupakan bentuk kesepakatan bersama atas kondisi politik di Indonesia yang mewajibkan perolehan ambang batas presiden atau presidential thresholdsebesar 20 persen.
“Saya terharu kepada saudara semua yang tetap mendukung saya, walaupun saya tidak bisa memenuhi usulan ijtima ulama yang pertama karena sistem politik kita. Kita harus mendapatkan dukungan 20 persen dalam pemilihan presiden mendatang,” kata Prabowo, Minggu 16 September 2018. (rmol)
Alireza Alatas
Penulis adalah pembela ulama dan NKRI/aktivis Silaturahmi Anak Bangsa-SILABNA