Eramuslim – IJTIMA Ulama II telah selesai digelar pada hari Minggu l6 September 2018 dari pukul 08.00 WIB hingga 16.00 WIB berjalan dengan lancar. Gegap-gempita silaturahmi ulama dan aktivis benar-benar terasa di Ballroom lantai 1 Hotel Grand Cempaka, Jalan Letjend Suprapto-Cempaka Putih.
Dari depan hotel tampak pasukan putih-putih Front Pembela Islam (FPI) berjaga-jaga hingga depan pintu lobby. Sementara di ruangan lobby hingga ruangan pertemuan bertebaran para penyambut tamu berbatik kombinasi warna hijau dan hitam.
Rupanya mereka yang berseragam batik sepertinya bukan hanya sekedar penyambut tamu tapi juga berfungsi sebagai keamanan. Di ruangan pertemuan, mereka tak enggan meminta tamu yang tidak teregistrasi untuk keluar dari ruangan.
Tampak pula ada koordinator yang selalu mengingatkan dengan gerak tangannya supaya anggotanya selalu mawas diri dan mata tetap awas memperhatikan para tamu. Meski demikian, suasana tetap santai tak tegang. Para tamu Ijtima Ulama kedua juga leluasa menyampaikan aspirasinya dalam rapat pleno.
Suara takbir dan salawat selalu menghiasi jalannya pertemuan. Ketua Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF)-Ulama, Ustaz Muhammad Yusuf Martak, menjelaskan dinamika politik yang terjadi setelah Ijtima Ulama pertama. Penjelasan pun disampaikan secara lugas dan jelas sehingga para peserta Ijtima Ulama kedua mengerti proses yang terjadi.