Eramuslim.com – Ketua Umum Gabungan Pengusaha Makanan Minuman Seluruh Indonesia (GAPMMI) Adhi S Lukman mengakui, paket kebijakan ekonomi tak banyak membantu kalangan pengusaha.
Padahal, pemerintah sudah mengeluarkan 12 paket kebijakan ekonomi sejak September 2015. Di mana, paket tersebut bertujuan untuk merangsang investasi, termasuk memudahkan pengusaha untuk berkembang.
“Yang banyak disinggung (asosiasi) adalah perizinan di daerah yang masih sulit,” keluh Adhi saat ditemui di Resto Ikan Bakar Cianjur, Jakarta, Rabu (10/08/2016).
Adhi menjelaskan, seharusnya, paket kebijakan ekonomi di era Presiden Jokowi, bisa memudahkan kalangan industri. Mulai dari perizinan hingga aturan yang berbelit harus dihilangkan. Hanya saja kenyataan berkata lain. Kalangan pengusaha masih disulitkan dengan aturan yang berbelit.
“Hingga sekarang industri mamin, masih harus mengurus rekomendasi dari tiga kementerian, hanya untuk impor bahan baku. Seharusnya tidak usah sampai pakai rekomendasi (tiga kementerian). Yang penting diputuskan, industri ini butuh apa, kemudian dievaluasi tiap tahun,” kata Adhi.
Untuk itu kata Adhi saat ini dia tergabung dalam Satuan Tugas Deregulasi yang telah dibentuk pemerintah. Satgas ini melakukan rapat seminggu sekali. Banyak laporan dari asosiasi industri yang mengeluhkan implementasi paket yang belum berjalan. “Disitu kita banyak masukan dari para pengusaha yang lain, ini penting untuk perbaikan dan melakukan evaluasi,” tandasnya. (ts/inilah)