Eramuslim – Pakar kejiwaan Rumah Sakit Jiwa Bangli dr Dewa Gde Basudewa SpKJ meminta masyarakat untuk mewaspadai fenomena gangguan jiwa ‘zaman now’ yang disebabkan kecanduan gawai.
“Sekarang banyak kita lihat orang jalan, tetapi tangannya tetap sibuk dengan hp. Dipanggil pun tidak nyahut, dalam teori ilmu kejiwaan itu disebut obsesif kompulsif atau obsesi berlebihan terhadap sesuatu,” ujar dr Basudewa Wakil Direktur Bidang Pelayanan Rumah Sakit Jiwa Bangli.
dr Basudewa menambahkan saat berorasi di Podium Bali Bebas Bicara Apa Saja (PB3AS) di Denpasar, Minggu(4/03), “Tanda jika seseorang mulai mengalami gangguan jiwa bila tingkah lakunya mulai tidak selaras dengan lingkungan.”
“Perubahannya bisa kita amati, dari yang awalnya suka bergaul menjadi tidak suka bergaul. Ciri lainnya, suka ngomong sendiri. Salah satu pemicu gangguan jiwa yang umum adalah depresi,”terang dr Basudewa.
Namun ahli kejiwaan ini mengamati, belakangan muncul fenomena gangguan jiwa ringan yang disebabkan kecanduan pada teknologi khususnya telepon genggam.
Tak hanya telepon genggam, belakangan banyak anak remaja yang kecanduan game. Basudewa berpendapat, masyarakat harus mewaspadai dampak negatif dari adiksi atau kecanduan teknologi ini.
Hal itu karena kecanduan teknologi yang tak terkontrol dapat memicu perubahan perilaku seperti menjadi mudah marah ketika kesenangannya diganggu.