Menteri Korupsi, Salah Satu Indikator Hukuman Tak Berfungsi

Dia menjelaskan, salah satu tugas KPK adalah penegakan hukum tipikor termasuk penangkapan, penuntutan, dan eksekusi. Namun, pihaknya juga masih menunggu kiprah KPK di bidang pencegahan.

“Menurut saya bidang pencegahan merupakan bidang strategis dalam upaya menciptakan Indonesia bebas korupsi. Bidang tersebut masih belum tampak, meski dikatakan sudah berjalan,” terang I Gede Widhiana Suarda.

 

Pengajar hukum pidana Universitas Jember itu mengatakan, Presiden Jokowi harus menegaskan kepada para menteri lain untuk bekerja dengan lebih baik, bersih, jujur, dan berintegritas. Sehingga, tidak terulang kembali para menteri melakukan tindak pidana korupsi.

”Jokowi bisa menegaskan kepada para menterinya bahwa jabatan apapun tidak akan pernah kebal dari tuntutan korupsi, baik dalam level menteri sekalipun dan kalau berani coba-coba, silakan berhadapan dengan hukum,” ucap I Gede Widhiana Suarda, ketua Jurusan Hukum Pidana Fakultas Hukum Universitas Jember itu.

Terkait dengan pasal 2 ayat (2) UU Tipikor yang menyebut hukuman mati bisa dijatuhkan bila korupsi dilakukan saat terjadi bencana alam nasional, Gede mengatakan, pasal 2 ayat 2 bisa diterapkan dalam kondisi tertentu, misalnya dalam bencana alam dan krisis ekonomi. ”Artinya bahwa koruptor bisa saja dijatuhi pidana mati asal memenuhi kriteria pasal 2 ayat 2 UU Tipikor itu. Namun kalau menteri itu tidak dijerat dengan pasal itu, tidak bisa dijatuhkan hukuman mati,” ujar I Gede Widhiana Suarda.

KPK menetapkan Menteri Sosial, Juliari Batubara, ditetapkan sebagai tersangka kasus suap. Hal itu hanya berselang sembilan hari dari penetapan Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo, sebagai tersangka KPK dalam perkara dugaan penerimaan hadiah terkait dengan perizinan tambak, usaha dan atau pengelolaan perikanan atau komoditas perairan pada Kamis (26/11). JPC