Tanpa sarung tangan, bayi dapat bebas belajar dan memahami lingkungannya. Ia belajar berbagai sensasi seperti ada benda yang kasar, halus, licin, dingin, hangat, misalnya. Termasuk saat ia menyusu dan jari-jemarinya menyentuh pakaian dan kulit payudara Anda.
Tidak hanya itu, bayi juga belajar tentang bagian tubuhnya melalui mulut. Dijelaskan oleh dr.Tiwi, saat jari atau tangannya masuk ke mulut, bayi tengah belajar dan memahami bahwa jari-jari atau tangan ini adalah bagian tubuhnya. Kalau dapat bicara, bayi mungkin akan berkata, “Oh, aku punya jari. Jari-jari ada di ujung tanganku!”
Dengan jari-jari dan tangan yang bebas dari sarung tangan. ia juga akan lebih sering menyentuh wajahnya maupun wajah orang di sekitarnya. “Oh, kulit wajah Ibu halus, hidung Ibu seperti hidungku!”
Sebaliknya, bila terus menggunakan sarung tangan artinya kebutuhan stimulasi yang sebaiknya dikenalkan sejak dini justru direnggut dari bayi. Ini dapat berpengaruh besar terhadap perkembangan keterampilan sensori dan motorik bayi.
Lalu bagaimana dengan kebersihan tangannya? Ya, pastikan kita selalu membersihkan tangan si kecil, Moms. Tidak sulit, kan?
Begitu juga dengan kukunya. Bila Anda rajin memotong kuku bayi agar tidak panjang dan tajam, kekhawatiran bayi melukai mata atau wajahnya semestinya juga menghilang. (Kmpr/Ram)