Pakar ITB Prediksi Puncak COVID-19 Bulan Mei dengan Syarat…

Eramuslim – Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) telah dilakukan di beberapa kota yang memiliki sejumlah kasus besar positif COVID-19.

Peneliti Matematika Epidemiologi dari Institut Teknologi Bandung (ITB), Nuning Nuraini mengatakan, berdasarkan perhitungan yang dilakukannya bersama dengan SimcovID team, puncak virus corona akan terjadi pada bulan Mei 2020 mendatang.

Namun, dengan syarat PSBB yang dicanangkan oleh pemerintah patutnya dipatuhi oleh semua elemen masyarakat.

Jika hanya sebatas imbauan untuk pembatasan fisik tanpa adanya PSBB, diperkirakan puncak pandemi COVID-19 baru akan terjadi pada bulan Juli 2020 mendatang.

Maka angka kematian pun akan mengalami peningkatan sering dengan durasi pandemi yang lebih lama.

Kepada PRFMNew.id, Nuning menambahkan bahwa intervensi berupa supresi PSBB sangat diperlukan untuk mempersingkat durasi dari epidemi dan menurunkan puncak kasus aktif dan angka kematian.

Seperti yang diketahui, saat ini masih belum ditemukan vaksin atau pun perawatan yang tepat untuk menangani virus corona.

Supresi adalah mobilitas penduduknya hanya sebesar 10 dan 90 persen lainnya diam di rumah, sehingga penyebaran virus corona dapat terminimalisir.

“Secara umum, kalau supresi ini berjalan dengan baik itu harapannya puncak itu bisa terjadi di bulan Mei. Hampir sama dengan banyak kajian. Harapannya puncak itu bisa terlewati di Mei puncaknya. Karena kalau physical distancing tanpa PSBB itu baru tercapai di Juli,” ujarnya.