Pada kesempatan sama, pakar IT dari Institut Teknologi Bandung (ITB), Haerul Anas menjelaskan, dalam situng KPU tidak realtime, ada jeda lebih kurang 15 menit. Tidak validasi terhadap kesalahan entry, sehingga ditemukan 13 ribu lebih kesalahan.
“Nah, yang kami temukan tidak ada verifikator di pusat hanya ada di KPU dan itu diakui KPU dan belum diperbaiki,” kata Haerul.
Selain itu, terdapat kejanggalan dari salinan C1 yang berubah dan adanya penggelembungan suara. Haerul menjelaskan ada tiga hal keanehan umum yaitu data monitoring yaitu data diubah, perubahan di angka kehadiran dan C1 tidak lengkap serta adanya kesalahan entry.
“Tidak adanya sertifikat audit pada server/aplikasi KPU dengan anggaran mencapai 24 Triliun maka kita hanya bisa bertanya-tanya,” kata dia.
Bahkan, kata Haerul, seluruh aplikasi terebut berpotensi kena hack. Namun tetap saja lebih berat indikasi adanya penyusup yang mengganggu dari dalam KPU.
“Kita bisa artikan semua ini bahwa KPU tidak mau sistem ini aman dengan pembiaran adanya gangguan yang akan masuk. Kesimpulannya, IT KPU itu janggal dan mencurigakan,” ujarnya. [ins]
AKAN TERBIT… HOLLYWOOD UNDERCOVER, Eramuslim Edisi 3 Revisi. Mengurai gurita rahasia Zionisme dibalik tirai produksi Film2 Hollywood. Akan terbit insyaAllah ditanggal 25 Mei 2019. Harga PreOrder Rp 85.000/eks (belum tmsk ongkir) Pemesanan ke WA/SMS di 085811922988 dengan menyebutkan Nama pemesan, dan alamat kirimnya, agar kami bisa tawarkan. Pesan sgera agar kami catatkan pemesanannya… Wassalamu alaikum wr wb