Sementara itu, kata dia, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita sebagai pembantu Presiden yang bertanggung jawab dan mengatur kaitannya dengan perdagangan, harus memiliki alasan yang sangat realistis dan rasional ketika memutuskan impor beras.
“Misalnya, hanya khusus untuk jenis beras yang dikonsumsi masyarakat namun belum bisa diproduksi oleh petani kita,” katanya.
Kendati demikian, dia mengatakan keputusan itu tentu harus tetap mempertimbangkan keberpihakan kepada petani dan penghargaan terhadap jerih payah petani. (ant)