Eramuslim.com – “Bapak Presiden, masih ingatkah Bapak saat ditanya bahwa Bapak baru seumur jagung menjadi Gubernur DKI mau maju menjadi Presiden. Argumennya mengatakan bahwa lebih mudah mengurus Jakarta sebagai Presiden dibanding sebagai Gubernur. Masih ingat janji bapak Presiden?”
Tulisan itu terpampang di akun Facebook milik dosen ilmu politik Universitas Indonesia (UI) Dr. Chusnul Mar’iyah. Menurut Chusnul yang juga mantan anggota KPU di tahun 2004 ini, banyak persoalan di Jakarta. Kemacetan Jakarta tidak hanya karena banjir saja, tetapi banyak faktor yang menyebabkannya.
Kata Chusnul, Urban Consolidation Policy yang akan membangun kembali rumah-rumah penduduk di tengah kota tidak terjadi, atau kalau dibangun, apartemen tempat tinggal untuk kelas menengah ke atas. “Pembangunan Rusunami (negara) dan dominasi Super Blok (swasta) tidak dapat dijangkau oleh kelas the have not,” tegas Chusnul.
Chusnul mengingatkan, Presiden Joko Widodo wajib memikirkan dan membuat kebijakan yang melayani rakyat, sekarang juga. “Dari pada nanti ditanya janji bapak saat di akherat, bagaimana? Bapak Presiden jangan pula melempar ke logika pasar atau logika liberalisme,” papar Chusnul.
Tak hanya itu, Chusnul meminta Jokowi lebih mendengarkan jeritan rakyat, jika tidak mau melihat rakyat mengamuk dan anarkis. “Merekalah sekarang berkompetisi dengan mempermainkan para buruhnya. Siapa yang paling dirugikan? Para buruh, bukan pengusaha yang masih bisa mendukung pilkada serentak 2017 yang akan datang,” pungkas Chusnul.(ts/intljn)