Pakai Uang Rakyat, Tiap Tahun DPRD DKI Renovasi Toilet Puluhan Miliar Rupiah

226144_07463910102014_dprd_dkiEramuslim.com – Sekretariat DPRD DKI Jakarta berencana melakukan rehab berat dua Gedung DPRD. Padahal, kedua gedung itu terbilang baru.

Gedung setinggi 11 lantai itu dibangun tahun 2011 dengan anggaran Rp 500 miliar sedangkan Gedung Paripurna baru tahun 2012 direnovasi dengan nilai Rp 180 miliar.

Kepala Bagian Umum Sekretariat DPRD DKI Jakarta, Suprapto mengatakan dalam waktu dekat, pihaknya memiliki rencana untuk mengajukan beberapa instalasi yang perlu diperbaiki, seperti instalasi AC, listrik, dan plafon.

“Rehab berat diusulkan di anggaran perubahan karena banyak kerusakan. Karena saling terkait (instalasinya) satu sama lain,” katanya saat dikonfirmasi, Rabu (13/7).

Dia beralasan rehab berat diperlukan karena banyak terjadi kerusakan. Misalnya, tidak berfungsi karena instalasi air dalam dinding mengalami kebocoran. Untuk perbaikan kecil, Sekwan memiliki biaya tersendiri dari deretan biaya pemeliharaan Gedung DPRD.

Sebagai informasi, kendati pembangunan dan renovasi dua unit gedung DPRD belum berusia 5 tahun namun telah terjadi kerusakan di sana sini. Toilet yang terdapat di setiap lantai banyak tidak berfungsi.

Ada juga internit toilet yang nampak rusak dan tempat buang air kecil di lantai empat di gedung yang sama dan ditutupi tempat sampah karena tidak berfungsi.

Direktur Center For Budget Analysis Uchok Khadafi mengungkapkan Gedung 11 lantai merupakan gedung yang dibangun tahun 2012 senilai Rp 500 miliar. Seharusnya dengan usia yang relatif muda itu tidak perlu dilakukan rehab total.

“Ini berarti kualitasnya buruk. Dengan anggaran sebesar itu seharusnya kualitasnya seperti perkantoran mewah. Tapi lihat sekarang kondisinya, sangat memprihatinkan,” katanya saat dihubungi.

Kemudian, kejanggalan juga tampak di gedung paripurna. Tahun 2011 ruang paripurna direnovasi dengan anggaran Rp 18,5 miliar. Kemudian untuk pemasangan layar digital dianggaran Rp 4,1 miliar dan instalasi listrik senilai 2,4 miliar.

Tahun 2012 kembali diusulkan rehab total yang menelan biaya Rp 180 miliar. Sebanyak Rp 80 miliar digunakan untuk tiga paket kegiatan yaitu penataan ruangan, perbaikan dinding luar gedung serta pergantian marmer dinding bagian dalam.

Sedangkan anggaran Rp 100 miliar untuk membangun jembatan penghubung gedung lama dengan gedung baru yang letaknya berdampingan dengan gedung DPRD lama.

Kemudian tahun 2013 dianggarkan Rp 47 miliar untuk peremajaan ruang rapat komisi, badan, Sekwan dan perbaikan marmer luar gedung. Tahun 2014 lagi-lagi dianggarkan Rp 28 miliar untuk memperbaiki dinding toilet yang dinilai tidak layak pakai.‎ (ts/rmol)