Pengadaan baju dinas anggota DPRD Kota Tangerang ramai dipersoalkan lantaran berbahan mewah dengan merek seperti Louis Vuitton dan Thomas Crown.
Tak hanya bernilai fantastis hingga Rp 675 juta, ongkos jahit baju dinas mewah anggota DPRD Kota Tangerang itu juga sebesar Rp 600 juta.
Seperti dilihat dari situs https://lpse.tangerangkota.go.id/, DPRD Kota Tangerang telah melelang baju dinas dewan dengan pemenang tender CV Adhi Prima Sentosa. Pemenang tender tersebut menawarkan biaya bahan baju mencapai Rp 667,5 juta.
Berdasarkan informasi dari LPSE, lelang tender tersebut telah selesai dan DPRD Kota Tangerang mempersiapkan dana Rp 675 juta dari pagu APBD. Tak hanya bahan baju, terdapat pula belanja ongkos jahit pakaian dewan hingga senilai Rp 600 juta. Pengadaan ongkos jahit tersebut dilakukan oleh satuan kerja (satker) Sekertariat DPRD Kota Tangerang.
Untuk diketahui, baju dinas berbahan merek mewah itu dikonfirmasi langsung oleh Kelompok Kerja Unit Layanan Pengadaan (Pokja ULP). Adapun bahan-bahan pakaian yang akan digunakan, yakni Louis Vuitton untuk pakaian dinas harian, Lanificio Di Calvino untuk pakaian sipil resmi, Theodore untuk pakaian sipil harian, dan Thomas Crown untuk pakaian sipil lengkap.
DPRD Kota Tangerang Buka Suara
Ketua DPRD Kota Tangerang Gatot Wibowo pun angkat suara terkait ramainya pengadaan baju dinas bermerek tersebut. Dia menyebut pihak DPRD Kota Tangerang sebetulnya tidak pernah menunjuk atau menyebut merek saat pengadaan baju dinas tersebut.
“Jadi langsung saya jawab, pertama kita tidak pernah unjuk merek, kita tidak pernah nyebut merek, proses merek itu lahir saya nggak tahu pasti, tapi analisis saya itu bisa saja saat proses lelang,” kata Gatot saat dihubungi, Selasa (10/8/2021).