Polisi juga menangkap pelaku berinisial DS, yang merupakan penyedia senjata api yang diduga digunakan saat pelaksanaan eksekusi.
“Pelaku membeli senjata api yang diduga rakitan itu beserta empat peluru dengan harga Rp3 juta,” kata Ahmad.
Dia mengatakan tim gabungan TNI dan polisi masih mengejar Kopral Dua Muslimin, anggota Batalion Artileri Pertahanan Udara 15 yang merupakan suami Wulandari.
Kopda Muslimin diduga sebagai otak upaya percobaan pembunuhan itu. Dia justru menghilang seusai penembakan dan mangkir dalam kedinasan.
Irjen Ahmad menjelaskan, Kopda M diketahui sempat menyerahkan uang Rp 120 juta kepada kelompok pembunuh bayaran itu saat istrinya berada di rumah sakit.
Keempat pembunuh bayaran tersebut dijerat dengan pasal 340 KUHP tentang pembunuhan. (FAJAR)