Pak Jokowi, Sudah Adakah Perusahaan Yang Siap Terima 5,6 Juta Lulusan Prakerja?

Eramuslim – Program Kartu Prakerja di saat pandemik Covid-19 dianggap hanya menghambur-hamburkan uang. Terlebih belum ada kepastian perusahaan mana yang siap menerima lulusan dari program tersebut.

Ekonom muda, Bhima Yudhistira bahkan mengatakan Program Kartu Prakerja melalui pelatihan online di saat krisis pandemik Covid-19 tidak akan bermanfaat.

Pelaksanaan pelatihan online itu, sambungnya, hanya menghambur-hamburkan uang. Penikmatnya, lanjut Bhima, adalah perusahaan aplikator yang menjadi mitra.

“Pelaksanaan kartu prakerja perlu distop secepatnya, karena dampak bagi kesejahteraan milenial yang jadi korban PHK nyaris tidak ada,” ucap Bhima Yudhistira kepada Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (21/4).

Selain hanya menguntungkan mitra aplikator, tujuan program ini juga dianggap tidak jelas. Sebab, Bhima yakin belum ada perusahaan yang siap menerima para lulusan Kartu Prakerja.

“Coba tanyakan ke pemerintah, tanya ke presiden, 5,6 juta orang peserta Prakerja ini apa sudah ada perusahaan yang mau menerima? Sebutkan nama perusahaannya apa?” tekan Bhima.

“Kalau tidak ada kepastian ini namanya program buang-buang anggaran,” pungkasnya. (rmol)