Allah telah menciptakan rasa suka dengan lawan jenis dalam setiap diri manusia dengan tujuan melestarikan jenisnya. Adam dan Hawa-lah yang pertama menjadi protipe manusia- manusia selanjutnya. Karena rasa suka kepada lawan jenis ini punya potensi baik dan buruk, Allah mengatur penyalurannya hanya melalui pernikahan, jika manusia mengambil jalan di luar itu inilah yang di sebut kekejian yang nyata, terlebih jika rasa suka di salurkan kepada sesama jenis, dalam masyarakat sekuler tujuan penciptaan rasa tersebut tidak menjadi fokus utama, tapi justru yang menjadi fokus adalah mendapatkan kenikmatan rasa sebanyak- banyaknya. Sehingga mereka tidak peduli kepada siapa di salurkan nafsu syahwat mereka.
Akibatnya generasi akan punah karena pernikahan yang terjadi tidak menghasilkan keturunan, dan generasi yang ada akan rusak secara mental karena prilaku karena LGBT ini akan menularkan melalui pembiasaan sikap, jika di masa kanak- kanak mereka pernah menjadi korban maka ketika dewasa akan cenderung melakukan hal yang sama seperti apa yang dia alami Butuh berapa banyak lagi korban untuk membuat masyarakat dan penguasa ini sadar akan massivnya gerakan LGBT ini?
Maka para tokoh umat Islam sedunia, para cendekiawan, ulama wajib menolak LGBT ini ! dan menedukasi Umat. Terutama kepada penguasa negri- negri muslim yang negri anda kini menjadi sasaran berikutnya dari agenda kafir barat untuk segera bergerak, menolak ide ini dan bertanggung jawab menyelamatkan generasi dan umat dari kehancuran akibat perbuatan maksiat perzinahan dan LGBT ini.
Sungguh, Rasulullah ﷺ melaknat laki-laki yang menyerupai wanita dan wanita yang menyerupai laki-laki. HR Bukhari no 5885. Maka yang di maksud menyerupai di sini adalah dalam hal berbicara, berbusana, maupun dalam perbuatan terkait aktifitas seksual. Jelas jika asmara tak lagi tentang Adam dan Hawa, maka azab Allahlah yang akan menimpa. Wallahu alam bi showab.
Penulis adalah Rut Sriwahyuningsih/Ibu rumah tangga dan pegiat media sosial