Menanti 2 Pekan, Tim MER-C Akhirnya Masuk Gaza

Tim MER-C masuk ke Gaza hanya membawa pakaian secukupnya, karena obat-obatan dan peralatan medis tidak diizinkan masuk bersama Tim. Tim bergerak dari perbatasan Mesir menuju perbatasan Palestina dengan menggunakan Bus "Gaza City" dengan nomor 08-2822616, kemudian dipindahkan ke mobil ambulan untuk menuju Jalur Gaza.

Marwan: Hentikan Kebohongan di Natuna; Tegakkan Martabat Bangsa!

Ketidaktegasan dan inkonsistensi sikap bahkan selalu ditunjukkan pemerintah dalam penyelesaian masalah Blok Natuna selama ini. Meski Exxon telah merugikan pemerintah selama memegang kontrak Blok Natuna (seperti antara lain dengan menetapkan porsi bagi hasil 0 : 100 untuk pemerintah), serta tidak memenuhi kewajiban yang ditentukan dalam kontrak (yaitu dengan tidak kunjung membuat Natuna berproduksi selama 28 tahun), pemerintah terus plin plan memutus kontrak Exxon.

Din Syamsuddin Serukan Pembubaran PBB

"Namun saya berpesan, agar bantuan dilakukan dalam bentuk obat-obatan, makanan, dan sandang, maupun dana. Tidak dalam bentuk lain. Rakyat Gaza, sekarang ini hanya membutuhkan itu. Bukan bantuan pasukan perang ke sana,"ujar Din.

Hidayat: Indonesia Harus Tinjau Posisinya di PBB

Hidayat Nurwahid yang baru saja kembali dari roadshow ke pemimpin-pemimpin negara Arab bersama Persatuan Ulama dan Pemikir Sedunia, menyatakan keprihatinannya atas kondisi di Palestina yang dibombardir sejak 27 Desember 2008 oleh tentara Israel dan telah mengakibatkan jatuhnya korban sipil lebih dari 800 orang hingga hari ini.

Obat-obatan Dari Rakyat Indonesia Masuk Gaza

Tim dan bantuan obat-obatan tersebut dari Kairo sejak pukul 09.00 pagi waktu setempat. Obat-obatan Rp 100 juta ini dibeli pada hari Rabu (7/1). Selain obat, Tim MER-C juga membeli 2 unit ambulan jenis Toyota Hiace senilai Rp. 900 juta. Pembelian 2 unit ambulan ini difasilitasi oleh AMU (Arab Medical Union).

BSMI Memberi Ambulans Rakyat Palestina

Untuk membantu para korban dari warga Palestina akibat serangan militer Israel, tim medis Bulan Sabit Merah Indonesia (BSMI) yang sedang berada di Kairo mendonasikan satu unit ambulans. Harga yang harus ditebus oleh BSMI untuk membeli ambulans di Kairo itu senilai Rp 420 juta dan akan segera dikirimkan ke Raffah, Palestina.

Malam Puisi Mengutuk Zionisme

Selain nama-nama di atas, masih dimungkinkan hadir tokoh-tokoh lain untuk menyumbangkan puisinya seperti DR. Din Syamsudin, Parni Hadi, Ismail Yusanto, termasuk para selebritis. Pada malam tersebut, sekaligus akan dilakukan penggalangan dana sebagai bukti nyata dukungan yang nantinya semua dana itu disatukan dengan yang sudah terkumpul sebelumnya.