Berita Nasional

Tepat pada pukul 22.00 malam tadi, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengumumkan susunan Kabinet Indonesia Bersatu ke-2. Siaran langsung dari Istana Merdeka, presiden kembali menekankan bahwa dirinya mempunyai hak prerogatif untuk menyusun kabinet sampai batas waktu 14 hari setelah pelantikan. Namun, ia tak mau berlama-lama dan hanya selang sehari setelah pelantikan, sesuai rencana sebelumnya, presiden mengumumkan nama-nama menteri yang akan membantunya selama 5 tahun ke depan.

Sebagai kekuatan masyarakat madani, Muhammadiyah akan tetap menjalankan amar makruf dan nahyi munkar, bersikap proporsional terhadap pemerintah, yaitu mendukungnya jika berbuat benar dan mengoreksinya jika berbuat salah.

Tiga kandidat menteri dari PKS telah menyiapkan program 100 hari. Tifatul Sembiring, Suswono, dan Salim Segaf Al-Jufri telah mempersiapkan program 100 hari sesuai dengan arahan presiden terpilih, Susilo Bambang Yudhoyono.

. “Mekanisme di PDI Perjuangan itu jelas, siapapun yang ingin menjadi ketua umum maupun bergabung di kabinet harus melewati mekanisme dan prosedur yang ada. Jadi kita jalani dulu, bagaimana nanti pelaksanaan kongres ke depan ini,” ungkapnya.

Program itu merupakan bagian dari desain utama programnya yakni 10.000 desa komputer sampai dengan 2014.

Pelantikan presiden kali ini, seperti biasanya, menerapkan pengamanan ekstra ketat. Tak kurang, sekitar 400 ribu personel kepolisian diterjunkan dalam pelantikan ini. Meskipun begitu, seusai pelantikan, di depan gedung DPR terlihat demonstrasi yang dilakukan oleh kaum buruh yang menuntut kesejahteraan buruh

Sudah tiga hari ini, RSPAD Gatot Subroto menerima rombongan calon menteri yang akan menjalani tes kesehatan. Sudah ada sekitar 16 calon menteri yang menjalani tes kesehatan tersebut. Tes kesehatan ini meliputi tes kesehatan jiwa, mata, THT, syaraf, jantung, spesialis paru-paru, ginjal, kebidanan, gigi dan mulut, dan lainnya. Keenam belas calon menteri tersebut sudah menjalani uji kepatutan dan kelayakan di kediaman Presiden SBY di Cikeas pada Sabtu (17/10/09) dan Ahad (18/10/09) lalu.

Jakarta—Yoyoh Yusroh, anggota komisi VIII DPR dari F-PKS menyatakan bahwa masalah pendidikan, terutama pemberdayaan perempuan masih menjadi sorotan utama dan fokus kerja Komisi VIII. “Kita lihat dari pendidikan juga, kaum perempuan masih sangat rendah, tingkat sarjananya masih belum 5%, kita berharap ada pendidikan yang berkelanjutan untuk kaum perempuan yang bisa diakses lebih mudah,” ungkapnya sebelum sidang paripurna DPR hari ini Senin (19/10/09).

Kongres akbar ini memiliki agenda merumuskan kembali visi pergerakan mahasiswa menuju pergerakan ideologis. “Masa ini adalah masa dimana gerakan mahasiswa hanya menjadikan ideologi Islam sebagai perkara hidup dan mati!” papar Mahasiswa Pascasarjana UI Erwin Permana dalam makalahnya.

Pengamat Politik LIPI, Lili Romli berpendapat bahwa dengan bergabungnya sebagian besar partai ke pemerintahan SBY membuktikan bahwa para elit politik hanya berorientasi ke kekuasaan dan meraih jabatan.